MALAM INI
Malam ini,
Sengaja ku seduh hangatnya secangkir kopi,
menikmati dengan suasana sejuk di pinggiran pantai,
Aku sengajakan untuk memilih duduk sendiri,
Dan aku lebih memilih secangkir kopi,
Rokok kretek yang tidak bosan untuk menemani,
Aku sengaja memilih tempatnya di dermaga,
Entah karena apa,
Namun, semuanya terasa nyaman-nyaman saja,
Hembusan angin di dermaga begitulah sejuk,
Hilangkan segala polemik,
Bahkan, Tentang dia yang telah berlalu pergi,
Malam ini,
Aku biarkan nyamuk-nyamuk kecil itu mengigit tubuh ku,
Menghisap darah tanpa henti,
Namun, menghilangkan semua rindu,
Aku tuliskan cerita tentang Engkau,
Yang pernah singgah dalam cerita lalu,
Namun, membekaskan coretan benalu,
Malam ini,
Aku paksakan akal ku untuk menelanjangi,
Kisah antara engkau dan aku yang tiada henti,
Dan bahkan selalu muncul dalam seduhan hangatnya kopi,
Sadar atau tidak sadar,
Bayang-bayang itu selalu saja menegur,
Bahkan, disetiap detakan jantung,
Nama mu, selalu bersemayam dalam setiap hembusan,
Malam ini,
Rindu dan secangkir kopi,
Tidak mampu aku tahan dalam sejuknya angin malam,
Hanya sebuah pertemuan yang mampu mengobati rindu,
Sengaja ku seduh hangatnya secangkir kopi,
menikmati dengan suasana sejuk di pinggiran pantai,
Aku sengajakan untuk memilih duduk sendiri,
Dan aku lebih memilih secangkir kopi,
Rokok kretek yang tidak bosan untuk menemani,
Aku sengaja memilih tempatnya di dermaga,
Entah karena apa,
Namun, semuanya terasa nyaman-nyaman saja,
Hembusan angin di dermaga begitulah sejuk,
Hilangkan segala polemik,
Bahkan, Tentang dia yang telah berlalu pergi,
Malam ini,
Aku biarkan nyamuk-nyamuk kecil itu mengigit tubuh ku,
Menghisap darah tanpa henti,
Namun, menghilangkan semua rindu,
Aku tuliskan cerita tentang Engkau,
Yang pernah singgah dalam cerita lalu,
Namun, membekaskan coretan benalu,
Malam ini,
Aku paksakan akal ku untuk menelanjangi,
Kisah antara engkau dan aku yang tiada henti,
Dan bahkan selalu muncul dalam seduhan hangatnya kopi,
Sadar atau tidak sadar,
Bayang-bayang itu selalu saja menegur,
Bahkan, disetiap detakan jantung,
Nama mu, selalu bersemayam dalam setiap hembusan,
Malam ini,
Rindu dan secangkir kopi,
Tidak mampu aku tahan dalam sejuknya angin malam,
Hanya sebuah pertemuan yang mampu mengobati rindu,
Penulis
Andri Landada
Komentar
Posting Komentar