JEJAK RINDU

Foto penulis: Andri Landada

Hembusan angin yang membelai di sekujur tubuh ku, ombak ditepian pantai menyapa manis dengan butirannya. Lihattlah matahari yang terbenam di ufuk barat, ada seperihal kisah yang ingin dia ceritakan.

Dia ingin bercerita, bahwa pernah ada yang mengukir senyum dengan butiran pasir. Walaupun kini telah terhapus akan arusnya air laut, tetaplah tempat ini yang terindah dan yang tidak bisa di lupakan.

Aku teringat di saat mata ku di masuki butirah pasir, dan engkau mengeluarkan butiran pasir itu dengan tiupan mu. Kau berkata " Tidak akan indah tempat ini tanpa senyuman mu".

Disetiap hari, aku selalu datang di tempat ini sambil memandang dari kejauhan akan indahnya pantai. Dari kejauhan mata memandang, aku tidak menyadari ada air mata yang perlahan jatuh membasahi pipi, sambil bertanya. 
Kenapa engkau harus berlalu pergi dari ku.

Sampai pada masanya akan kehilangan, senyuman itu tidak pernah ku lihat lagi. Dan engkau sangat membeciku, bahkan menolehkan wajah mu saja sudah tidak sudi lagi.

Biarkan rindu ini kusimpan untuk mu, rindu yang selalu mengganggu sajak-sajak pikiran ku. Dan biarkan aku sendiri di tepian pantai ini, membayangkan kedatangan mu sambil menyapa dengan memberikan senyuman manis seperti pada awal perjumpaan.

Aku berharap bahwa engkau akan kembali lagi pada diriku, walaupun hanya memberi sapa dan senyum . Itu sudah lebih dari cukup untuk mengobati rindu yang selalu meronta-ronta.

Andri Landada
Rabu, 08 April 2020






Komentar

Postingan populer dari blog ini

BEM NUSANTARA UNTUK SIAPA ?

AKU DAN NONA

"CERPEN" CINTA TERPENDAM DI MASA PUTIH ABU-ABU