CERPEN "ANTARA RASA DAN LUKA"


Foto penulis: Andri Landada

Seperti matahari yang bersinar di pagi hari, dan berlalu pada sore hari. Disaat engkau terlelap dalam pangkuan ku, kau tiba-tiba menghilang dalam pejaman mata.

Keindahan menyapa setelah ku buka pintu kamar kost ku, iyah. Begitu indah pemandangan yang tidak dapat ku sembunyikan dengan selalu melafazkan rasa syukur ku terhadap sang illahi.

pada suatu ketika gua harus tertidur lelap dari kasur empuk kamart kost, Dan ifahpun harus membangunkan ia dari tidur lelapnya.

"Andre tersentak kaget saat dibangunin paksa oleh ifah, ia lantas bertanya.

"Kok kamu bisa masuk ke kamar?"

"Tadi aku ketok pintu sampai tanganku merah-merahan nih, eh kamunya tidur kayak mayat" cetus ifah

"Dih, malah dia yang sewot deh"

"Abis kamu gua panggil sampai tenggorokkan bertukat tempat dengan perut, eh kamunya gak nyahut"

"Namanya juga tidur c fah"

" Sudah bangun, pergi mandi dulu sana. Terlalu banyak keluyuran kamu tadi malam, iyakan ( tegas ifah)

"iyah iyah (sambil tersenyum)"

Dia merupakan salah perempuan yang aku kenal pada saat pertama kali pendaftaran kuliah. Iyah, Sih perempuan yang bergigi gisung, lesung pipi dan mata bulat yang mengingkat hati.

Pada saat itu aku kebingungan mencari informasi akan pelaksanaan OSPEK yang di adakan oleh kampus, dan kebetulan dia juga mencari informasi akan hal tersebut sehingga pada saat itu kami mulai berkenalan hingga pada detik ini.

"Sudah selesai mandinya ?"(tanya ifah)

"Udahlah, kalau belum selesai pasti gua masih dalam kamar mandi (nyahut andre)

"Ihhh, kebiasaan deh jawabnya seperti itu. (Ifah ngambek)"

"Apasih, marah-marah terus nggak bisa di ajak becanda sama sekali"

"Sudah cepat-cepat, itu sudah gua sediain pakaian lo diatas ranjang."

"Tumben datangnya pagi-pagi ? Kenapa ?(tamya andre)"

"kangen ajah sih gua sama lho, emang nggak boleh ?"

"Hehe, kebiasaan kangennya yah. Oh yah, loh nggak kuliah ?"

"Maka-Nya gua datang pagi-pagi, supaya bisa pergi bareng dengan loh ke kampus."

"kebetulan motor gua rusak, gua siap-siap kalau gituh."

Hubungan tanpa status, iyah. Ini yang kami berdua jalani sampai pada 2 tahun ini. Namun, belum ada yang saling mengungkapkan perasaaan lantaran ada rasa keraguan yang membelenggungi.

"Oh yah ndre, rusak kenapa motor loh ndre ?(tanya ifah)

"Gua tabrak kambing tadi malam, pas ngetabrak motornya nggak bisa hidup fah.(andre tersenyum)

"makanya jangan suka ngebut-ngebut, loh kan bisanya seperti itu. Tapi, nggak ada yang lukakan di bagian tubuh ?(ifah begitu cemas)"

"nggak ada ko, ayok kita berangkat (sambil nyalain motornya ifah)"

Persahabatan yang cukup lama yang kami jalani, susah, senang, bahagia dan luka yang harus di rasa ketika ada perempuan lain yang mendekati saya.

"masuk bareng ?(sahut ifah)"

"lah, kita datangnya bareng masa mau jalan pisah. (Sambil cemberut)."

"hehe kebiasaan luh marah-marah, sambil jalan"

Ifah merupakan tipe perempuan yang cemburuan dan manja, yah jangan kaget kalau dia suka marah-marah tidak jelas.

"hai mita, makin cantik aja yah. Nyahut andre"

"hai juga andre, loh bisa aja ndre.(mita dengan senyuman manisnya"

andre, (sambil pukul bahunya). Loh kebiasaan deh genitin perempuan seperti itu (marah ifah)

"cuman becanda ifah, gua bingung deh sama luh. Beberapa hari ini luh sukanya marah-marah aja, emang ada apa sih (tegas andre)

Saat itu dia...
Dia langsung pergi dengan rasa marahnya, guapun nggak tau perasaan dia yang sebenarnya. Jelasnya, gua dan dia sama-sama memiliki rasa. Hanya saja masih ragu untuk mengungkapkan.

"Kemana ajah  lo ifah ? Gua cari dimana-mana ternyata loh disini (cetus andre)"

"Genitin aja semua perempuan yang lo liat disana. Sudah, gua kepengen sendiri (jawab ifah)

"Gua bingung fah, emang kenapa sih ? Tiap kali gua ajak teman-teman perempuan bicara. Pasti loh marah terhadap gua m. Kenapa ?

"Loh nggak tau apa yang gua rasa'in saat ini, mending loh pergi dari sini (tegasnya ifah)"

Perasaan mulai terhampar, ketika rasa yang di simpan. Namun, tidak tersampaikan oleh lidah namun tersampaikan oleh hati.
Diantara rasa ini, apakah akan ada luka yang tersimpan di dalam hubungan yang kita jalin meskipun tanpa adanya status yang jelas.

Nanti malam gua mau ketemu sama loh (Chat ifah ke andre)"

"Dimana fah"

"Tempat biasa"

"Ok (andre sambil tersenyum)"

Dalam pendaman yang sudah terlarut lama, sebenarnya aku ingin mengungkapkan rasa itu. Hanya saja aku menunggu waktu yang pas untuk mengungkapkan.

"Luh dimana fah, gua di tempat biasa (Chat andre ke ifah)"

"Ini lagi siap-siap Otw"

"Andre, ngapain luh duduk sendiri disini?(tiba-tiba mita menghampiri andre )"

"Lagi nungguin seseorang mit"

"Nungguin ifah ndre?"

"Iyah mit, dia lagi dalam perjalanan katanya"

"Gua temanin luh dulu dah biar nggak sepi, yah sambilan nungguin ifah datang ndre yah(nyahut mita ke andre)"

"Iyah iyah boleh"

Pada malam itu, aku tidak menyadari bahwa mita akan berkunjung ke tempat yang biasa aku dan ifah saling curhat. Dan sehingga perjanjian pada malam itu begitu kacau dan tidak sesui rencana.

"Oh jadi luh seperti ini yah ndre (Ifah sambil marah dan kembali pulang)"

"Ini nggak seperti apa yanh luh lihat fah, please jangan langsung marah seperti itu fah. Gua mohon"

"Sudah, gua muak dengan sandiwara luh ndre. Padahal gua yang ngajakin luh ketemuan di tempat ini, taunya luh malah bersama mita (ifahpun menangis)"

"Fah, please. Inih, inih nggak seperti yang lu pikirkan fah. Maafin gua fah (merasa bersalah)"

Pada saat itu ifah sangat sulit di kendalikan, dan dia begitu marah dan kesal sekali. Dan baru kali itu aku melihat dia meneteskan air mata.

"Stop, stop. Tolong antar gua di depan sana (ifah pun pergi)"

"Loh, ternyata eluh Nass. Makasih yah sudah antarin gua (sambil nangis)

"Sama-sama ifah, oh yah. Ngomong-ngomong kenapa eluh nangis (tanya nas)

"Nggak kenapa-napa ko"

"Pasti gara-gara andre"

" nggak ko', gua masuk duluan yah (simpul ifah sambil masuk rumah)"

Padahal aku dan dia belum mengatakan perasaan yang sesungguhnya dan bahkan belum pacaran sama sekali, namun dia sudah merasa di cemburuan jika ada perempuan yang berdekatan dengan aku.

"Luh kenapa langsung pulang tadi malam(tanya andre pas masuk kampus"

"Nggak kenapa-napa, selamat yah atas hubunganya sama mita. Gua masuk duluan (sambil lari)"

"Ifah...... (sambil kejar)"

"Fah, please dengarin gua kali ini. Gua mohon fah (sambil berlutut)"

"Apa sih yang harus di jelasin lagi, gua sudah lihat dengang mata kepala gua sendiri tadi malam ndre (nyahut ifah"

"Fah, gua mohon. Kali ini ajah luh dengarin gua. Fah"

"Iyah sudah cepat, gua mau masuk ruangan nih"

"Ifah, gua tau apa yang luh rasain pada saat sekarang ini dan luh pun sudah tau apa yang gua rasain. Ifah, bukankah kita sudah lama berkenalan dan bahkan gua dan luh selalu bersama hingga sampai pada saat sekarang ini, kenapa tidak harus terus terang saja fah. Gua nggak mau terluka dengan rasa ini fah"

"Maksud luh (tegas ifah)"

"Luh suka kan sama gua, (sambil peluk). Kenapa harus seperti ini fah, gua suka, gua sayang sama luh fah. Gua gak ingin eluh terluka bahkan meneteskan air mata seperti tadi malam fah. Fah, gua mohon sama elu, jangan eluh lukai hati yang sudah lama cinta namun belum mampu untuk mengungkapkan ini fah..
Fah, gua nggak mau kehilangan luh. Gua sayang fah.
Gua mau hiduo bersama luh selamanya fah(nangis)"

"Maafin gua ndre, gua juga sayang dan cinta sama luh. Rasa sayang dan cinta ini sudah lama gua pendam, hanya saja gua tidak berani mengungkapkan. Apalagi mita juga sering dekatin luh andre. Gua cemburu"

"Gua minta maaf, tapi nggak ada apa-apa ko' antara gua sama mita. Kami hanya teman biasa, dia juga sudah punya pacar sendiri. Yaitu Nass yang kamu suruh antar tadi malam, sebenarnya tadi malam dia mau ketemuan juga sama Nass di tempat yang sama"

"Maafin gua ndre, gua sudah salah faham (sambil meluk erat)"

"Luh maukan jadi pacar gua (nyahut andre)"

"Hehe, mau (senyum sambil usap air mata"

"Jangan suka cemburuan lagi sayang yah, jiwa dan raga ini hanya untuk lu seorang"

"Bohong (sambil meluk erat)"

Dan pada akhirnya aku dan dia bisa sama-sama jujur untuk mengungkapkan perasan yang sudah sekian lama terpendam.

Sekian dan terimakasih.
Kamis, 09 April 2020
Andri Landada

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BEM NUSANTARA UNTUK SIAPA ?

AKU DAN NONA

"CERPEN" CINTA TERPENDAM DI MASA PUTIH ABU-ABU