DOA KU UNTUK IBU

Foto: Andri Landada

Ingin pergi dari kata kehilangan, menjauh dari kata dekat yang selalu memberi rasa sakit. Berkawan dengan lilin lalu menyumpal semua pedih pada dinginnya embun yang menyapa bumi di ujung tepi.

Aku adalah bunga yang tumbuh diatas tumpukan loakkan, disemai dalam bingkai kata bekas dipupuk dengan kenistaan lalu hidup dalam satu penyesalan yang selalu menyalahkan keadaan.

'Ku ingin pulang pada kata pergi, menjauh dari kata peluh yang kini memberi rasa hingga terkulai di ujung tepi, hingga memendam sendiri kalimat-kalimat sakti yang menyayat perih dihati.

Ibu
Aku anakmu
'Ku inginkan kembali saat sakratul maut menghampiri hingga aku bisa berucap, namun kata-kata itu tak lagi mampu untuk di urai dengan kata maaf apalagi memaafkan.

Ibu
Aku anakmu
Masih disini, berteman sepi menunggu reikarnasi dari dirimu yang selalu di hati, yang telah jauh bersama elegi yang di balut nelangsa hati pada pelukan sunyi.

Haaaaaaaaaaaaaaaaa
Butir bulir embun membasahi kelopak mata
Teriring Doa dibalik tersiksanya sukma
Sebab kerelaan hati mengantarmu ke nirwana
Masih belum bisa diterima jiwa

Ibu
Doaku untukmu
Semoga disana
Disinggasana nirwana
Kau menjadi bidadari pertama penghuni surga
Rabbighfirli waliwalidayya warhamhuma kama rabbayani shaghiran
Aamiin

Penulis
GINANJAR GIE (Generasi Independent Epistemologi)
04 April 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BEM NUSANTARA UNTUK SIAPA ?

AKU DAN NONA

"CERPEN" CINTA TERPENDAM DI MASA PUTIH ABU-ABU