Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2021

Negeri berdarah

Gambar
Negeri berdarah. Septemberpun menjadi sejarah. Ketika mahasiswa dan pelajar menyampaikan anspirasi. Aparat-aparat keamanan negara malah menganiaya mereka sampai mati. Apakah tidak ada rasa prikemanusiaan ? Kami hanya ingin menuntut keadilan Kami hanya ingin menuntut kesejahteraan Bukan penganiayaan Buka mata mu penguasa negara Rakyat mu lagi tidak berdaya Rakyat mu lagi pada sengsara Jangan engkau menutup mata Beri kami kepastian Bukan dengan kekerasan Jangan hanya keenakan Atau perlu kami yang akan sadarkan Salam mahasiswa Salam perjuangan Salam pergerakan

IBU BERMUKA BUSUK

Gambar
Ranting-ranting, Patah tanpa di bayang, Dedaunan, Jatuh tanpa arahan, Suara-suara yang di teriakan, Air mata yang jatuh berlinangan, Darah yang bercucuran, Kenapa tidak pernah di hiraukan ? Kemarin, terpampang spanduk-spanduk di pinggiran jalan, Para politisi sudah mulai bertebaran, Bahkan, sama saling menjatuhkan, Pencitraan dimana-mana, Rela jalan kaki di setiap rumah, Mencium tangan para orang tua, Bahkan hebat bersandiwara untuk meneteskan air mata, Dari periode pertama, Engkau hadir dengan selogan Bima Ramah, Namun selogan Bima ramah, Hanya membuat rakyat semakin marah, Dan untuk periode kedua, Engkau kembali dengan selogan Bima ramah, Namun, sudah nampakah bima ramah itu? Kini, enam tahun sudah berjalan, Tapi Bima ramah Tidak pernah kelihatan,  Entah sedang apa? Entah kemana ? Engkau hanya menunjukkan bahwa Bima Ramah itu hanyalah selogan saja, Untuk ibu yang bermuka lugu, Dengarkanlah suara dari kami anak pinggiran, Bahwa kami menginginkan kesejahteraan, Bukan janji-

NEGERI KU MENANGIS

Gambar
76 tahun sudah kita merdeka, Menikmati hasil pertumpahan darah dari pembela Negara, 76 tahun sudah kita merdeka, Namun kita tidak pernah merefleksi kembali sejarah perjuangan-perjuangan mereka, Kita terlalu asyik menikmati hasil perjuangan mereka, Namun, apakah kita pernah membalas jasa meraka ? Rasanya tidak, Tidak sama sekali,